Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 23 Mei 2018

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN



Enterprise Resource Planning


A. Enterprise Resource Planning
Enterprise Resource Planning adalah sebuah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahaan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomatisasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi pada sebuah perusahaan.  ERP merupakan perkembangan dari Manufacturing Resource Planning (MRP) yang secara

moledular dapat menangani proses manufaktur, logistic, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan,  invoice  dan akuntansi perusahaan. Sehingga sistem ini dapat mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualiatas dan sumber daya manusia. ERP juga sering disebut dengan Back Office System  yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan public secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini.
B.  Modul-Modul yang Terdapat pada Sistem ERP 
Secara modular, sistem ERP terbagi atas modul operasi sebagai modul utama dan modul financial dan akuntansi serta sumber daya manusia sebagai modul pendukung.
1.  Financial
a.  Financial Accounting  ditujukan untuk menyediakan pengukuran berkelanjutan terhadap keuntungan perusahaan, mengukur kinerja keuangan perusahaan
b.  CO-Controlling untuk mendukung kegiatan operasional
c.  Investment Management ditujukan untuk menganalisis kebijakan investasi jangka panjangdan fixed assets dari perusahaan
d.  Enterprise Controlling ditujukan untuk memberikan akses bagi Enterprise Controller.
e.  Treasury ditujukan untuk mengintegrasikan antara cash management dan cash forecasting dengan aktivitas logistic dan transaksi keuangan.
2.  Operasi (Distribution and Manufacturing)
Logistics Execution,  Sales and Distribution, Materials Management, General Logistics, Quality Management, Plant Maintenance, Costumer Service, Production Planning and Control, Project System, Environment Management.
3.  Human Resource
Berfungsi untuk
a.  memudahkan melaksanakan manajemen yang efektif dan tepat waktu terhadap gaji, benefit dan yang berkaitan dengan SDM perusahaan.
b.  Melindungi data personalia dari pihak luar
c.  Mambangun sistem rekruitmen dan pembangunan SDM yang efiisen melalui manajemen karir.

C.  Implementasi ERP dalam Dunia Bisnis
Implementasi sistem informasi berbasis ERP adalah suatu arsitektur software yang memiliki tujuan untuk memfasilitasi aliran informasi diantara seluruh fungsi-fungsi bisnis  didalam batas organisasi atau perusahaan dengan pihak stakeholder diluarperusahaan. ERP dibangun atas dasar sistem database yang terpusat dan biasanya menggunakan platform komputansi yang umum. Sistem informasi berbasis ERP dapat mengkonsolidasikan seluruh opersai bisnis menjadi seragam dan sistem lingkungan perusahaan yang lebih luas.
Dalam prakteknya penerapan sistem ERP dirancang berdasarkan proses bisnis yang dianggap best practice yaitu proses bisnis umum yang paling layak ditiru. Misal bagaimana proses umum yang sebenarnya berlaku untuk pembelian (purchasing), penyusunan stuk digudang dan sebagainya. Untuk mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari sistem ERP, maka industry yang akan mengimplementasikan ERP harus mengikuti best practice process yang berlaku. Akan tetapi. Permasalahan mulai timbul bagi industry di Indonesia, contoh permasalahan bagaimana merubah proses kerja yang dikehendaki oleh sistem ERP agar sesuai dengan proses kerja perusahaan hal ini terutama dilakukan untuk modul sumber daya manusia, karena banyak perusahaan di Indonesia memiliki peraturan dan kebijakan yang berbeda dibandingkan dengan proses bisnis pada modul SDM yang terdapat pada sistem ERP pada umumnya seperti SAP. Proses penyesuaian ini dikenal sebagai implementasi dan  salah satu factor yang mementukan keberhasilan implementasi sistem ERP di perusahaan adalah proses bisnis yang telah terintegrasi didalam paket ERP merupakan paket bisnis bestpractice yang telah teruji reabilitasnya.

D.  Keuntungan dan Kerugian ERP
Keuntungan dari implementasi ERP antara lain : 
1.  Integrasi data keuangan untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik.
2.  Standarisasi Proses Operasi untuk menstandarkan proses  operasi melalui implementasi best practice sehingga terjadi peningkatan  produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk.
3.  Standarisasi Data dan Informasi  untuk menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan jenis bisnis yang berbeda-beda.

Kerugian yang mungkin terjadi ketika salah menerapkan ERP antara lain :
1.  Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan pengembangannya.
2.  Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran.
3.  Karyawan tidak siap untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru.
4.  Persiapan implementation tidak dilakukan dengan baik.
5.  Berkurangnya fleksibilitas sistem setelah menerapkan ERP

E. Alasan
Alasan utama perusahaan besar menggunakan open source Enterprise Resource Planning (ERP) karena sistem ini lebih murah dan mudah untuk dikemas sesuai kebutuhan.
Dalam banyak kasus, ketika Anda menerapkan open source ERP untuk organisasi besar, antarmuka baru dibuat di luar sistem inti untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan sejalan dengan organisasi perusahaan. Dengan sistem antarmuka komersial yang disesuaikan, maka upgrade menjadi sulit. Alasan lebih lanjut, mengapa open source ERP yang digunakan adalah karena memiliki sistem dan sumber penuh dengan konten, tidak ada lock-in atau ketergantungan pada vendor. Kita lebih bebas dalam menerapkan perangkat lunak. Kita dapat melakukan semua sendiri atau menyewa penyedia.
Selanjutnya, menghemat biaya bisnis dalam jangka panjang. Ketika open source ERP digunakan biasanya tidak ada lisensi atau biaya perawatan perangkat lunak. Dalam banyak kasus, para konsultan eksternal dan biaya programmer lebih rendah. Kebanyakan open source sistem software ERP dapat menggunakan database open source dan sistem operasi, memberikan pilihan bebas lisensi. Komersial sistem ERP sering perlu database komersial mahal dan sistem operasi.
Perusahaan TI menghargai bahwa sumber ERP terbuka memiliki kualitas lebih tinggi, karena banyak yang independen. Biasanya pengembang bergairah setelah melihat hal itu, mengkritik kodenya, dan memberikan kontribusi tambahan. Persaingan antara pengembang sangat umum dalam perangkat lunak open source dan meningkatkan kualitas. Open source sering dibangun di atas proyek open source lain dan model database, sehingga open source tidak menemukan kembali lingkaran, yang yang sering terjadi dalam sistem komersial.
Open source ERP lebih mudah untuk ditingkatkan ketika sedang melakukan kustomisasi yang dilaksanakan dengan baik (di luar sistem dasar), dibandingkan dengan sistem komersial. Upgrade dapat dilakukan lebih sering, setiap tiga bulan tanpa gangguan dari sistem produksi.
Apakah ada kerugian? Tentu, tapi hanya sedikit.
Seringkali dokumentasi dari sistem komersial jauh lebih baik untuk sistem standar yang disertakan. Namun, jika Anda akan memodifikasi user interface, dokumentasi ini tidak akan banyak membantu, ketika Anda perlu untuk menyesuaikan sistem sesuai dengan kebutuhan bisnis. Kelemahan lain bisa jadi open source ERP masih relatif baru dalam organisasi besar. Karena itu, kadang-kadang sulit untuk meyakinkan departemen akuntansi atau pembuat keputusan lain untuk menggunakan perangkat lunak open source. Terakhir, auditor mungkin tidak akrab dengan antarmuka baru dan tidak tahu sistem sebelumnya. Namun, pelatihan dapat dengan mudah diimplementasikan untuk menghindari komplikasi ini, ketika menjalankan sebuah sistem baru.
Jika Anda ingin dengan mudah menyesuaikan sistem dengan kebutuhan Anda, menyimpan sejumlah besar uang, dan menghindari penjual lock-in, pilihan mudah adalah: gunakan open source.
 

0 komentar:

Posting Komentar